Apakah Peristilahan Lain Tunagrahita?
Tuna berarti merugi. Grahita berarti pikiran. Istilah lain dari Tunagrahita sbb : •Lemah fikiran (feeble-minded);
•Terbelakang mental (mentally Retarded);
•Bodoh atau dungu (idiot);
•Pandir (imbecile);
•Tolol (Moron);
•Oligofrenia (Oligophrenia);
•Mampu didik (Educable);
•Mampu Latih (Trainable);
•Ketergantungan penuh (Totally Dependent) butuh rawat; 10.Mental Subnormal;
•Defisit Mental;
•Defisit Kognitif;
•Cacat Mental;
•Defisiensi Mental;
•Gangguan intelektual; Apakah Tunagrahita Itu ? Pengertian Tunagrahita sebagai berikut : 1.Kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 kebawah sesuai tes;
2.Kelainan yang muncul sebelum usia 16 tahun;
3.Kelainan yang menunjukan hambatan dalam perilaku adaptif.
Pengertian Tunagrahita yang lain, sebagai berikut: 1.Fungsi intelektualnya yang lamban, yaitu IQ 70 kebawah berdasarkan tes inteligensi baku;
2.Kekurangan dalam perilaku adaptif;
3.Terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun. Berapa jumlah Penyandang Tunagrahita di Indonesia ? Anaktunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah. Jumlah penyandang tunagrahita adalah 2,3%. Atau 1,92% anak usia sekolah menyandang tunagrahita dengan perbandingan laki-laki 60% dan perempuan 40% atau 3 : 21. Pada data pokok Sekolah Luar Biasa terlihat dari kelompok usia sekolah, jumlah penduduk di Indonesia yang menyandang kelainan adalah 48.100.548 orang, jadi estimasi jumlah penduduk di Indonesia yang menyandang tunagrahita adalah 2% x 48.100.548 orang = 962.011 orang. Apakah Anak Tunagrahita Mempunyai Klasifikasi ? Penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut:
Anak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak regular pada kelas 5 Sekolah Dasar.
Mempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial. Sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik.
Dengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus, dapat melatih anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat komunikatif. Penggolongan Tunagrahita untuk Keperluan Pembelajaran sebagai berikut : 1.Taraf perbatasan (borderline) dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar (slow learner) dengan IQ 70-85.
2.Tunagrahita mampu didik (educable mentally retarded) dengan IQ 50-75 atau 75.
3.Tunagrahita mampu latih (trainable mentally retarded) IQ 30-50 atau IQ 35-55.
4.Tunagrahita butuh rawat (dependent or profoundly mentally retarded) dengan IQ dibawah 25 atau 30.
Penggolongan Tunagrahita secara Medis – Biologis sbb : •Tunagrahita taraf perbatasan (IQ 68–85).
•Tunagrahita ringan (IQ 36–51).
•Tunagrahita sedang (IQ 36–51).
•Tunagrahita sangat berat (IQ kurang dari 20). Dan
•Tunagrahitataktergolongkan.
Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial – Psikologis berdasarkan kriteria psikometrik yaitu : •Tunagrahita ringan (mild mental retardation) dengan IQ 55–69.
•Tunagrahita sedang (moderate mental retardation) dengan IQ 40–54.
•Tunagrahita berat (severse mental retardation) dengan 1020–39.
•Tunagrahita sangat berat (profound mental retardation) dengan IQ 20 kebawah.
Penggolongan anak Tunagrahita secara Sosial-Psikologis menurut kriteria perilaku adaptif tidak berdasarkan taraf inteligensi, tetapi berdasarkan kematangan sosial, yaitu : •Ringan.
•Sedang.
•Berat, dan
•Sangat berat. Sedangkan secara Klinis, Tunagrahita dapat digolongkan atas dasartipe atau ciri– ciri jasmaniah secara berikut : •Sindroma Down/Mongoloid.
•Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar yang berisi cairan.
•Microcephalusyaitu ukuran kepalaterlalu kecil.
•Makrocephalusyaitu ukuran kepala terlalu besar. Apakah Penyebab Tunagrahita ? Tunagrahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor : 1. Generik. Kerusakanikelainan Biokimiawi, Abnormalitas kromosomal. 2. Sebelum lahir (pre–natal) a.Infeksi Rubella (cacar) b.Faktor Rhesus (Rh) 3. Kelahiran (pre–natal) yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada saat kelahiran. 4. Setelah lahir (post-natal) akibat infeksi misalnya Menginitis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi yaitu kekurangan gizi seperti kekurangan protein. 5. Faktorsosio-kultural atau sosial budaya lingkungan. 6. Gangguan Metabolismelnutrisi. a.Phenylketonuria. b.Gargoylisme. c.Cretinisme. Penyebab Tunagrahita secara umum, sebagai berikut : •Infeksi danlatau intoxikasi.
•Rudapaksa dan!atau sebabfisik lain.
•Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi atau nutrisi.
•Peyakit otak yang nyata
•(kondisi setelah lahirlpost-natal).
•.Akibat penyakitatau pengaruh sebelum lahir (pre-natal) yang tidak diketahui.
•Akibat kelainan kromosomal.
•Gangguan waktu kehamilan (gestational disorders).
•Gangguan pasca-psikiatriklgangguanjiwa berat (post-psychiatrik disorders).
•Pengaruh lingkungan.
•Kondisi-kondisi lain yang taktergolongkan. Bagaimana Usaha Pencegahannya ? •Diagnostik prenatal.
•Imunisasi.
•Tes darah .
•Pemeliharaan Kesehatan.
•Sanitasi Lingkungan.
•Penyuluhan Genetik.
•Tindakan Operasi.
•Program Keluarga Berencana.
•Intervensi Dini.
Bagaimana Karakteristik Anak Tunagrahita ? •Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru.
•Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.
•Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anaktunagrahita berat.
•Cacat fisik dan perkembangan gerak.
•Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri.
•Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim.
•Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus.
Bagaimana Implikasi Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita ? •Occupational Therapy (terapi gerak).
•Play Therapy (terapi bermain).
•Activity Daily Living (ADL) atau Kemampuan
•Merawat Diri.
•Life Skill (Keterampilan hidup).
•Vocational Therapy(Terapi Bekerja). Bagaimana Model Pelayanan Pendidikan Untuk AnakTunagrahita? Pelayanan pendidikan bagi anak tunagrahita dapat diberikan pada : 1. Kelas Transisi
Kelas transisi merupakan kelas bagi anak tunagrahita yang berada di sekolah reguler sebagai persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan kurikulum SD dengan modifikasi sesuai kebutuhan anak. 2.Sekolah Khusus (Sekolah Luar Biasa bagian C dan Cl)
Layanan pendidikan untuk anak tunagrahita yang diberikan pada Sekolah Luar Biasa. Kegiatan belajar mengajar sepanjang hari di kelas khusus. Untuk anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C, sedangkan anaktunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1. 3. Pendidikan Terpadu
Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler di kelas yang sama dengan bimbingan guru reguler pada sekolah reguler. Jika anak tunagrahita mempunyai kesulitan akan mendapat bimbingan dari Guru Pembimbing Khusus (GPK) dari SLB terdekat. 4. Program sekolah di Rumah Program ini diperuntukan bagi anak tunagrahita yang tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasannya, misalnya : sakit. 5.Pendidikan Inklusif
Layanan pendidikan inklusi diselenggarakan pada sekolah reguler. Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler, pada kelas dan gurulpembimbing yang sama. 6.Panti (Griya) Rehabilitasi
Panti ini diperuntukan bagi anak tunagrahita pada tin at berat, yang mempunyai kemampuan pada tingkat s g rendah, dan pada umumnya memiliki kelainanan seperti penglihatan, pendengaran, atau motorik |